Bravo Perawat Indonesia

Bravo Perawat Indonesia
Selamat datang di Situs PPNI Komisariat Dinas Kesehatan Kota Semarang..... Alamat Sekretariat : Jl. Pandanaran No. 79 Semarang Jawa Tengah Indonesia Telp. : (024) 70859847 Fax. : (024) - Email : ppni.dinkeskotasemarang@gmail.com Blog : ppnidinkeskotasemarang.blogspot.com
diperbaiki oleh "diafizirangel" (bukan diHacking, nanti akan saya kembalikan blognya) STOP memakai TOPENG !!! pulanglah ke Nurani, JUJUR, antiKKN

Mengenai Saya

Foto saya
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Sebagai organisasi profesi yang berorientasi pada kebutuhan kesehatan masyarakat, yang tercermin dalam rencana strategik PPNI yang meliputi : 1. Terwujudnya Undang-Undang Praktik Keperawatan serta berfungsinya Konsil Keperawatan Indonesia dalam rangka menjamin perlindungan terhadap masyarakat dan profesi keperawatan. 2. Bersatunya perawat yang komit dengan kepemimpinan yang kuat untuk membawa perubahan terhadap pendidikan dan pelayanan keperawatan 3. Terbentuknya Sistem Penghargaan dan Jejaring Karir Professional bagi perawat yang didukung oleh Sistem Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan yang kuat. 4. Terwujudnya Pusat Sistem Informasi Keperawatan Di Indonesia Khususnya Di Semarang. 5. Meningkatnya kinerja organisasi profesi keperawatan dengan Pengurus Komisariat yang kuat. 6. Meningkatnya citra perawat profesional.

Selasa, 14 September 2010

Selamat Idul Fitri 1431 H

Selamat Idul Fitri 1431 H
Minal Aidzin wal faidzin
Mohon Maaf lahir & Bathin...
Semoga Amal Ibadah Puasa kita diterima Allah SWT

Minggu, 22 Agustus 2010

Jumat, 30 Juli 2010

Dilema Peran Perawat Puskesmas


Dilema Peran Perawat Puskesmas
By. Harmoko,S.Kep.Ns.

Setiap orang memiliki hak yang sama untuk memperoleh derajat kesehatan yang optimal, tanpa memandang status sosial, ras, agama dan budaya. Dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal peran pemerintah sangat besar. Dalam hal ini Pemerintah mempunyai tugas untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat. (UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992). Pelayanan Kesehatan Masyarakat dilaksanakan oleh pemerintah dan atau peran swasta untuk memelihara dan menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, sedang UKP sendiri difokuskan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan perorangan.
Dengan demikian jelas bahwa untuk UKM ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab puskesmas tanpa melibatkan usaha kesehatan perorangan. Sedangkan untuk UKP sepenuhnya milik oleh Rumah Sakit tanpa mengabaikan peran serta swasta. Seperti kita ketahui fungsi puskesmas ada tiga yaitu
1. Pusat pembangunan berwawasan kesehatan;
2. Pusat pemberdayaan Keluarga dan masyarakat;
3. Pusat Pelayanan Rujukan.
Untuk saat ini ketiga peran tersebut tidak berjalan seimbang, peran Puskesmas yang paling menonjol adalah sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama bahkan ada puskesmas yang sudah memberikan layanan spesialistik (tingkat lanjutan). Kondisi ini lebih diperparah dengan adanya otonomi daerah yang membuat peran puskesmas sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat makin tersisihkan. Pengembangan puskesmas yang beralih fungsi peran sebagai rumah sakit tanpa memikirkan siapakah yang akan menangani masalah kesehatan yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat. Inilah yang membuat kegiatan yang bertujuan untuk kesehatan masyarakat tidak berjalan.
Hal ini ironi sekali dengan banyaknya masalah kesehatan masyarakat yang terjadi. Jika masalah kuratif saja yang selalu menjadi pokok pemikiran pengambilan keputusan maka bisa dipastikan angka kesakitan akan selalu tinggi. Salah program kesehatan masyaraka yang tidak berjalan dengan baik adalah Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Perkesmas dewasa ini dianggap tidak begitu penting dibanding dengan program untuk penanganan angka kematian ibu dan anak, masalah gizi dan penanganan penyakit menular. Perkesmas tidak lagi dijadikan sebagai upaya pelayanan dasar puskesmas dan menjadi program tambahan. Itu berarti perkesmas boleh dilakukan boleh juga tidak oleh puskesmas.
Dilihat dari ketenagaan yang ada di Puskesmas sebagian besar adalah tenaga keperawatan. Salah satu tugas pokok dan fungsi perawat di Puskesmas adalah sebagai pemberi asuhan keperawatan masyarakat, keluarga, dan individu. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa kondisi sekarang ini cenderung kebanyakan perawat di puskesmas belum melakukan tugas pokok dan fungsinya dengan benar. Sebagian besar kepala puskesmas atau pembuat kebijakan kesehatan di tingkat kabupaten maupun pusat sepenuhnya belum mengerti mengenai perkesmas secara benar.
Mereka beranggapan bahwa setiap kunjungan rumah sudah merupakan perkesmas. Sebenarnya perkesmas tidak sesederhanan seperti itu. Perawatan kesehatan masyarakat itu merupakan serangkaian kegiatan keperawatan dengan menggunakan asuhan keperawatan melalui proses pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi keperawatan.
Tujuan dari perkesmas ini adalah untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatas masalah kesehatannya dalam kegiatan promotif, preventif, tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Sasaran kegiatan ini adalah individu, keluarga/kelompok/masyarakat dengan prioritas sasaran adalah keluarga rawan terhadap masalah kesehatan (Risiko tinggi, rentan). Bisa disimpulkan bahwa kemandirian masyarakat terhadap kesehatan sepenuhnya tanggung jawab perawat. Baik individu, keluarga, kelompok masyarakat sebelum sakit, sesudah sakit dan supaya tidak jatuh lagi pada kondisi sakit adalah peran perawat. Apabila perkesmas ini benar – benar berjalan maka tidak mungkin akan terjadi adanya kondisi KLB, Angka kematian Ibu yang tingi, serta angka gizi buruk yang besar.
Hal ini dikarenakan setiap individu, keluarga dan masyarakat sudah sadar akan pentingnya kesehatan itu sendiri Setelah kita mengetahui apa itu perkesmas pertanyaan yang muncul adalah Apakah mungkin perkesmas dibebankan ke tenaga kesehatan lain seperti bidan dll Sedangkan mereka tidak mendapat ilmu yang harus diterapkan?.
Pertanyaan lain yang muncul adalah mengapa perawat di puskesmas sebagian besar ahli dibidang keilmuan lain (bagian farmasi, menjadi tenaga Kesling, Gizi atau bahkan menjadi bendahara) sedang untuk perkesmas masih sedikit yang melakukan? Siapa yang perlu disalahkan perawat itu sendiri, sistem atau yang lainnya?!. Bagaimanan mungkin mereka memperoleh nilai kredit untuk kenaikan jabatan fungsional yang seluruhnya berhubungan dengan perkesmas?.
Kondisi demikianlah yang perlu untuk dikaji kembali mengenai adanya pembinaan tenaga perawat untuk meningkatkan kinerja mereka serta adanya kerjasama dengan organisasi profesi (PPNI) di wilayah masing - masing. Disamping itu perlu adanya kesadaran dari perawat itu sendiri, puskesmas dan pembuat kebijakan untuk menegakkan kembali peran perawat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Sudah seharusnya di Dinas kesehatan Kabupaten dan propinsi maupun pusat memiliki tenaga adminkes keperawatan yang bertugas untuk membina dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kinerja perawat puskesmas. Jika tidak dimulai dari kesadaran bersama bisa dipastikan peran perawat sesuai dengan tugasnya tidak akan pernah terwujud.

Minggu, 18 Juli 2010

Selamat & Sukses

Selamat & Sukses

Atas Pelantikan Bpk. Drs. H. Soemarmo HS,M.Si dan Bpk. Hendi Hendrar Prihadi, SE,MM.
 
Sebagai Walikota & Wakil Walikota Semarang 
Tahun 2010 -2015

Selasa, 29 Juni 2010

LAPORAN HASIL MUNAS VIII PPNI

LAPORAN HASIL MUNAS VIII PPNI

By. H. Harmoko,S.Kep.Ns.*


Sedikitnya 1.507 peserta perawat hadir dalam Musyawarah Nasional (Munas) VIII Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Hotel Gran Senyiur Balipapan Kalimantan Timur. Munas VIII PPNI dilangsungkan dari tanggal 27-30 Mei 2010 mengambil tema"Empowerment Of Nurse Leader For National Health Policy Reformation". Kalimantan Timur adalah tuan rumah dari Munas VIII PPNI  kali ini dan sebagai ketua Panitia Munas VIII PPNI yaitu bpk Muslimin,SKM.

Mengawali Munas pada hari kamis malam tanggal 27 mei 2010 digelar malam Keakraban peserta Munas di Ballroom Gran snyiur. Acara dibuka paduan mahasiswa Akademi Perawat se-kaltim. Nuansa Kaltim sebagai tuan rumah tampak sejak di pintu masuk Ballroom,para penerima tamu acara terlihat mengenakan baju dayak lengkap.

Pembukaan Munas VIII PPNI yang berlangsung pada hari jumat 28 mei 2010 juga tak kalah meriahnya dan dibuka oleh ketua PPNI periode 2005-2010 ibu prof. Achiryani dan dihadiri Wagub Kaltim dan seluruh aparat muspida setempat. Pembukaan diawali parade defile perwakilan dari tiap propinsi mengenakan baju daerah setempat. Tampak baju adat dari daerah Aceh sampai dengan daerah Papua. PPNI Jawa Tengah yang dipimpin ketua PPNI Ibu Suharsi,SKM.M.Kes. kali ini mengirimkan peserta terbanyak dengan jumlah 79 peserta, pada acara defile diwakili oleh Bpk. H. Sukardi,S.kep. M.Kes. dengan memakai pakaian adat jawa beskap lengkap dengan blangkon-nya. Masing-masing perwakilan peserta juga membawa bendera masing-masing yang kemudian diletakkan disekitar panggung utama.

Selain dimeriahkan tari-tarian Dayak atraktif,peserta juga disuguhi penampilan paduan suara siswa Akper se-kaltim yang membawakan lagu Indonesia Pusaka dan Gebyar-gebyar. Dalam kesempatan ini juga diberikan penghargaan kepada insan perawat di Indonesia yang telah banyak berjasa di bidang perawatan. diantaranya adalah Bpk. Sutaljono dari Jawa Tengah sebagai pencipta lagu MARS PPNI sekaligus juga untuk pertama kalinya diperdengarkan lagu HYMNE PERAWAT INDONESIA OLEH Bpk Sutaljono sendiri.

Setelah usai pembukaan adalah moment yang penting karena baynak peserta yang memanfatkan dengan berfoto bersama perwakilan yang mengenakan busana tradisional, serta penerima tamu yang menggunakan pakaian adat Dayak kaltim.

Pada hari jumat 28 mei ini hingga sore adalah pengesahan tata tertib dan jadwal Munas, pemilihan pemimpin Munas, serta laporan pertanggungjawaban Ketua Umum PPNI periode 2005-2010. Pada sesi pemilihan ketua Munas VIII PPNI ini perwakilan dari Indonesia barat dan Jawa tengah terpilih Bpk. H. Edi Wuryanto, S.Kp.  

 Agenda utama Munas lima tahunan ini adalah memilih Ketua PPNI periode 2010-2015. Selain itu ada beberapa isu strategis yang akan dibahas, diantaranya adalah tentang RUU Keperawatan dan persebaran tenaga perawat di Indonesia. Munas PPNI kali ini dihadiri juga Ibu menkes Endyang rahayu sedyaningsih yang juga tampil sebagai Pemateri yang dialngsungkan Jumat sore hari hingga tengah malam bersama perwakilan dari Departemen Dalam Negeri, Komisi IX DPR RI dan Persatuan Wartawan Indonesia /PWI pusat.

Keesokan harinya sabtu 29 mei 2010 acara dilanjutkan dengan Rapat komisi yang diantaranya membahas isu strategis dan hasil rekomendasinya disampaikan pada rapat Pleno sore harinya. Diantaranya adalah Rapat Komisi yang membahas AD/ART PPNI yang didalamnya adalah tata cara pemilihan dan pengajuan Ketua Umum PPNI. Dan yang paling Klimaksnya adalah saat sambutan dan pengarahan dari Prof. Achir Yani,beliau dengan berjiwa besar menginginkan agar kedepan PPNI tetap solid dan saling menjaga persatuan dan kesatuan demi keutuhan organisasi profesi PPNI dengan mengesampingkan perdebatan AD/ART tentang pasal yang membahas periode masa bhakti Ketua PPNI. Hal ini dikemudian disambut dan dielu-elukan semua peserta Munas dengan menyanyikan lagu Bagimu negeri.

Dan akhirnya setelah melalui tahapan-tahapan proses pengajuan bakal calon ketua (balon) dan penentuan calon ketua, akhirnya yang maju dalam proses pemilihan ketua umum PPNI periode 2010 – 2015 adalah Ibu Dewi Irawati, PhD dan Ibu Prayetni, SKp., M.Kep dengan perolehan suara pengajuan calon dari setiap propinsi, ibu Dewi 19 suara propinsi  dan ibu Prayetni 12 suara propinsi .

Dari kedua calon yang diajukan dilakukan proses pemungutan suara dari seluruh perwakilan daerah yang memiliki hak suara dengan menunjukkan surat mandat yang diberikan oleh pengurus Propinsi asal. Proses pemungutan suara berlangsung hingga dini hari, dan seluruh peserta MUNAS mengikuti dengan setia untuk memilih calon yang akan memimpin perawat Indonesia lima tahun kedepan.  Proses pemungutan dan perhitungan suara selesai hingga pukul 03.30 wita  Dan akhirnya secara voting terpilih sebagai Ketua Umum PPNI Pusat periode 2010-2015 adalah Ibu Dewi Irawati, P.Hd. dengan Perolehan suara akhir dari pemungutan suara adalah:

  1. Ibu Dewi Irawati, PhD 439 suara
  2. Ibu Prayetni, SKp.,M.Kep 264 suara
  3. suara tidak sah atau absten 22  suara.

SELAMAT KEPADA KETUA PPNI PERIODE 2010 – 2015 YANG TERPILIH

IBU DEWI IRAWATI, PhD

SEMOGA CITA – CITA YANG DIAMANAHKAN OLEH MUNAS VIII PPNI 2010 DAPAT TERWUJUD

BRAVO PPNI......

 

*Ketua PPNI Dinkes Kota Semarang

Senin, 28 Juni 2010

SEJARAH AWAL MULA PPNI

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah perhimpunan seluruh perawat indonesia, didirikan pada Tanggal 17 Maret 1974. Kebulatan tekad spirit yang sama dicetuskan oleh perintis perawat bahwa tenaga keperawatan harus berada pada wadah / organisasi nasional (fusi dan federasi). Sebagai fusi dari beberapa organisasi yang ada sebelumnya, PPNI mengalami beberapa kali perubahan baik dalam bentuknya maupun namanya. Embrio PPNI adalah Perkumpulan Kaum Velpleger Boemibatera (PKVB) yang didirikan pada tahun 1921. Pada saat itu profesi perawat sangat dihormati oleh masyarakat berkenaan dengan tugas mulia yang dilaksanakan dalam merawat orang sakit. Lahirnya Sumpah Pemuda tahun 1928 mendorong perubahan nama PKVB menjadi Perkumpulan Kaum Velpleger Indonesia (PKVI). Pergantian kata Boemibatera menjadi Indonesia pada PKVI bertahan hingga tahun 1942. Pada masa penjajahan Jepang perkembangan keperawatan di Indonesia mengalami kemunduran dan merupakan zaman kegelapan bagi bagi keperawatan Indonesia. Pelayanan keperawatan dikerjakan oleh orang yang tidak memahami ilmu keperawatan, demikian pula organisasi profesi tidak jelas keberadaannya.

Bersama dengan Proklamasi 17 Agusutus 1945, tumbuh Organisasi Profesi Keperawatan. Setidaknya ada tiga organisasi profesi antara tahun 1945 – 1954 yaitu Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Djuru Rawat Islam (PENJURAIS) dan Serikat Buruh Kesehatan (SBK). Pada tahun 1951 terjadi pembaharuan organisasi profesi keperawatan yaitu terjadi fusi organisasi profesi yang ada menjadi Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI). sebagai upaya konsolidasi organisasi profesi tanpa mengikutsertakan Serikat Buruh Kesehatan (SBK) karena terlibat dengan pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dalam kurun waktu 1951 – 1958 diadakan Kongres di Bandung dengan mengubah nama PDKI menjadi Persatuan Pegawai Dalam Kesehatan Indonesia (PPDKI) dengan keanggotaan bukan dari perawat saja. Demikian pula pada tahun 1959 – 1974, terjadi pengelompokan organisasi keperawatan kecuali Serikat Buruh Kesehatan (SBK) bergabung menjadi satu organisasi Profesi tingkat Nasional dengan nama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Nama inilah yang resmi dipakai sebagai nama Organisasi Profesi Keperawatan di Indonesia hingga saat ini.


Jumat, 18 Juni 2010

PENGUMUAN TKHI KOTA SEMARANG

Selamat bertugas bagi rekan-rekan anggota PPNI Dinkes Kota Semarang yang terpilih menjadi Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) tahun 2010.
1. Ibu Sufarkah,SKM- pusk Manyaran.
2. Ibu Idesti Firajanty,S.Kep - Bid. P2P Dinkes Kota Semarang
3. Ibu Handayani,AMK. - pusk Mijen
4. Ibu Muirah - pusk. Pudak Payung.
Semoga dapat menjalankan tugas dengan lancar di tanah suci Mekah dan dapat menunaikan rukun Islam ya ke-5.
Salam kami dari pengurus PPNI Dinkes Kota Semarang.

Kamis, 17 Juni 2010

LOWONGAN KERJA PERAWAT DI BELANDA

Amsterdam, 14 juni 2010
Rekan-rekan sejawat ytc,
Sehubungan dengan berkurangnya tenaga keperawatan di negeri Belanda, dengan ini kami bekerja sama dengan Smiling Faces Rotterdam membuka prosedur seleksi penerimaan tenaga perawat ke Belanda. Proyek ini disupport penuh oleh PPNI Belanda.
Proses seleksi tahap pertama adalah khusus untuk ex perawat yang pernah bekerja di belanda. bila rekan-rekan berkeinginin mengikuti seleksi ini dapat mengirimkan:
- Foto kopi Surat pengalaman kerja di belanda.
- Foto kopi ijazah Akper atau SPK
- Curriculum vitae
- Bila ada diploma waardering.
Dokumen tersebut bisa di scan dan dikirim melalui email ke:syafiih.kamil@gmail.com atau lewat pos: Syafiih kamil
Louweshoek 2011066 DS Amsterdam- The netherlands
Semakin cepat semakin baik bila dokumen-dokumen tsb ada ditangan kami.sekian pemberitahuan ini, terima kasih atas perhatian.
Catatan: tidak jaminan keberhasilan proyek ini dan kami belum bisa memastikan berapa lama proses rekrutmen ini memakan waktu, namun kami tentu akan melakukan yang terbaik. Salam sejawat, Syafiih kamilhp + 31 65 05 89 993

Minggu, 30 Mei 2010

Selamat dan Sukses

 atas terpilihnya Ibu Dewi Irawati,MA. Ph.D. sebagai Ketua Umum PPNI Pusat

Periode 2010 - 2015

semoga PPNI tetap jaya.......

Jumat, 21 Mei 2010

HASIL UJI KOMPETENSI KNUKP DI SEMARANG TANGGAL 4 APRIL 2010

Hasil Uji Kompetensi KNUKP 4 April 2010

No Dd Nama Peserta HASIL
1 SUHADI KOMPETEN
2 SRI HANDAYANI KOMPETEN
3 SUNARYO KOMPETEN
4 YUNI SANDRA PRATIWI KOMPETEN
5 SUNARNO KOMPETEN
6 SUSANTI ISTIAWAN KOMPETEN
7 SRI. E. PUDJIADI KOMPETEN
8 IMAM TAUFIQ KOMPETEN
9 YUSTATI TIDAK
10 WIWIK. EP KOMPETEN
11 ZURAIDA TIDAK
12 SEPTIANA IKAWATI KOMPETEN
13 FENADIYAH ENDY. W KOMPETEN
14 AISYAH KUSUMAWATI KOMPETEN
15 SUMARNO KOMPETEN
16 EVIWINDHA SUARA KOMPETEN
17 ARIYANI KOMPETEN
18 FITRIYA IRAWATI KOMPETEN
19 SRI HUNUN. P KOMPETEN
20 ARUM SETYANINGSIH KOMPETEN
21 PRIYO PRABOWO KOMPETEN
22 PARWIYATUM TIDAK
23 I MADE MUSTIKA KOMPETEN
24 SRI WAHYUNI HIDAYATI KOMPETEN
25 AGUS HUFRON.,S.Kep KOMPETEN
26 SUJARWO KOMPETEN
27 ARIS PRAYITNO KOMPETEN
28 SRITEMU.,S.Kep.,Ners KOMPETEN
29 YUNUS .,S.Kep.,Ners KOMPETEN
30 WENING LASMITO.,S.Kep.,NS KOMPETEN
31 SITI MAWARNI.,S.Kep.,Ns TIDAK
32 WIDYASTUTI TIDAK
33 BAGUS NURRAHMAN KOMPETEN
34 KASTUTI ENDANG TRIRAHAYU KOMPETEN
35 REJONO KOMPETEN
36 MARIANI VIANEY SEBATU KOMPETEN
37 HARTOYO KOMPETEN
38 ANISA OKTIAWATI KOMPETEN
39 C. WAHYU RETNO WULANDARI KOMPETEN
40 UTAMI RAHMAH WATI KOMPETEN
41 HERNINGSIH KOMPETEN
42 TATI NURBIYATI KOMPETEN
43 TIMURYANI. N KOMPETEN
44 ISTI BUDI MARTANI KOMPETEN
45 TINTIN BARDIYATI KOMPETEN
46 UMTITIN TIDAK
47 SUPRAPTI TIDAK
48 KANDAR KOMPETEN
49 SUGIARSIH KOMPETEN
50 DAAT FADJARWATI KOMPETEN
51 SITI NURHAYATI KOMPETEN
52 SOLIKIN KOMPETEN
53 KESIT ARIYANI KOMPETEN
54 JF. SUDIJARSI TIDAK
55 SRI HARTINI TIDAK
56 SRI HANDAYANI KOMPETEN
57 MUHAMAD SAKBANI KOMPETEN
58 JANTRIS AGUNG W KOMPETEN
59 SAHANA LIHARTATI KOMPETEN
60 ARIS SUDARSONO KOMPETEN
61 RISWANTO KOMPETEN
62 TITIK SUERNI KOMPETEN
63 SUGIHARTO KOMPETEN
64 DWI NURHAYATI KOMPETEN
65 ZULFA ATABAKI KOMPETEN
66 FATHUSSALAM KOMPETEN
67 FIDA DYAH PUSPASARI TIDAK
68 SLAMET SUDIANTO KOMPETEN
69 RITA DWI HARTANTI KOMPETEN
70 MIRZAWATI KOMPETEN
71 INDAH PUSPITASARI KOMPETEN
72 MUCHAYAH TIDAK
73 SISKA YULIANA KOMPETEN
74 MOH. HIMAWAN TIDAK
75 AULI. W KOMPETEN
76 DWI LESTARI TIDAK
77 SRI NGARTINAH KOMPETEN
78 RUDY WIDIYANTO KOMPETEN
79 AGUS TRIYANTO KOMPETEN
80 ANITA RACHMAWATI KOMPETEN
81 ENDANG WIDAYATI KOMPETEN
82 FARIDA. F TIDAK
83 SUGIHARTO TIDAK
84 SUNDARTI KOMPETEN
85 SLAMET BUDIYONO KOMPETEN
86 SRI SULISTYOWATI KOMPETEN
87 TABAH TOHAMIK KOMPETEN
88 UNIK SETYAWATI KOMPETEN
89 WAHYU YUSIANTO KOMPETEN
90 HERLIN KUSUMAWATI KOMPETEN
91 BIYANTI DWI WINARSIH KOMPETEN
92 INDRIANI SUSILOWATI TIDAK
93 HERIYANTI. W KOMPETEN
94 TRI WAHYUNINGSIH KOMPETEN
95 ANDY SOFYAN. P KOMPETEN
96 ALI ACHWAN KOMPETEN
97 RENNY WULAN. A KOMPETEN
98 ZAENI KOMPETEN
99 NURULISTYAWAN. TP KOMPETEN
100 INDRAYANINGSIH KOMPETEN
101 SRI HARTINI KOMPETEN
102 MUSTAQIN KOMPETEN
103 EDI SUSANTO KOMPETEN
104 SITI DAIMAH TIDAK
106 TITIK SURYANTI TIDAK
107 NUNIEK NIZMAH. F KOMPETEN
108 BETI KRISTINAWATI KOMPETEN
109 M. ARIFIN KOMPETEN
110 HARTINI TIDAK
111 AIDA RUSMARIANA KOMPETEN
112 SRI ENGGARWATI TIDAK
113 ISYTI'AROH KOMPETEN
114 A.M.E. SUPROBOWATI KOMPETEN
115 MASFUFATUN JUNI KOMPETEN
116 SUKARSIH TIDAK
117 WIWI WIDYANINGRUM KOMPETEN
118 JURIANTO KOMPETEN
119 SITI NURFAIZAH KOMPETEN
120 HERMAWATI KOMPETEN
121 RIRIN BUDIARTI TIDAK
122 ENY ISTIYARNINGSIH KOMPETEN
123 SRI NUNINGSING KOMPETEN
124 H. AGUNG PAMBUDI KOMPETEN
125 ISROFAH KOMPETEN
126 HADI SETIARDJO KOMPETEN
127 SRI MUMPUNI YUNIARSIH KOMPETEN
128 HENY PRASETYORINI KOMPETEN
129 RUSDI KOMPETEN
130 HARMOKO KOMPETEN
131 NONIK EKA MARTYASTUTI KOMPETEN
132 ARDIYANTO KOMPETEN
133 REMILDA ARMIKAVIANTI KOMPETEN
134 ANIM VINAR JAYANTI KOMPETEN
135 SUBAGIO KOMPETEN
136 RADIKI KOMPETEN
137 ZAENUDIN KOMPETEN
138 MOHAMAD ZUHRI KOMPETEN
139 MAGHFIROH KOMPETEN
140 FAILASUF WIBISONO KOMPETEN
141 MUNIROH KOMPETEN
142 DESI RINA KURNIAWATI KOMPETEN
143 EDI SUCIPTO KOMPETEN
144 SUHARIYANTO KOMPETEN
145 SAJIANTO KOMPETEN
146 NURHAKIM YUDHI. W KOMPETEN
147 HAMDI KOMPETEN
148 DWI NUR AINI KOMPETEN
149 RETNO SURIPTO KOMPETEN
150 BAMBANG UTOMO KOMPETEN
151 UPIK MURNI PURWANTI KOMPETEN
152 TRI SUPATEMI KOMPETEN
153 KUSMANTO KOMPETEN
154 SITI AISAH KOMPETEN
155 NURTAMI KOMPETEN
156 DEWI SETYAWATI KOMPETEN
157 TATIK HANDAYANI KOMPETEN
158 AGUS WIDODO KOMPETEN
159 SLAMET MISNADI TIDAK
160 MARILIN DIAH ASTUTI KOMPETEN
161 SUSILO DIBYO TIDAK
162 HESTI NUR ARIYANI KOMPETEN
163 IKA NIRMALASARI KOMPETEN
164 WIWIK SETYONINGSIH KOMPETEN
165 SUYAMI KOMPETEN
166 DYAH ANGGRAENI. J KOMPETEN
167 ESRI RUSMININGSIH KOMPETEN
168 DWI BEKTI LESTARI KOMPETEN
169 EKA SAFITRI RAKHMAWATI KOMPETEN
170 HENY DWI SETYOWATI TIDAK
171 ISTIANA NURHIDAYAH KOMPETEN
172 NURHAYATI TIDAK
173 RETNO YULI HASTUTI KOMPETEN
174 SRI WAHYUNI LESTARININGSIH KOMPETEN
175 SAIFUDIN ZUKHRI KOMPETEN
176 CHUSNI MUCHAYANAH KOMPETEN
177 SETIANINGSIH KOMPETEN
178 ARY SUKOCO KOMPETEN
179 ROMADHANI. TP KOMPETEN
180 SRI HARIYANTI TIDAK
181 SUTRIYONO SUYANTO KOMPETEN
182 ENI MULYATININGSIH KOMPETEN
183 SUNARYO TIDAK
184 AKHMAD SUGIHARTO TIDAK
185 MUSTA'IN KOMPETEN
186 NUR SETIAWATI DEWI KOMPETEN
187 ANA DEWI IRIANTI KOMPETEN
188 BAMBANG PURWANTORO KOMPETEN
189 DWI MENA REFLITANTI KOMPETEN
190 HERIYANTO ADI NUGROHO KOMPETEN
192 WAHYU HIDAYATI KOMPETEN
194 M. HASIB ARDANI KOMPETEN
196 BAMBANG PRASETYA BUDI TIDAK
198 DARYONO TIDAK
200 YULI HERMANTO KOMPETEN

===================================================

Sekretaris Komite Perawat Daerah

ttd

Anto Indriyadi, Skep, Ns

Rabu, 12 Mei 2010

KHITANAN MASSAL PPNI DINKES KOTA SEMARANG

Ulang Tahun, Pemkot Gelar Khitanan Massal


Meski hari ulang tahun telah berlalu, namun euphoria dan berbagai kegiatan masih saja mengiringi peringatan hari jadi ke-463 kota Semarang. Salah satunya adalah kegiatan Khitanan Massal yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang dan Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Setda Kota Semarang serta bekerjasama dengan stasiun TV swasta, SCTV.
Dimulai pada pukul 08.00 WIB, tercatat dalam kegiatan sosial tersebut 14 anak berusia 8-12 tahun mengikuti khitanan massal dengan bertempat di Hal. Balaikota. Sebelum, dikhitan anak-anak tersebut diarak dari Lapangan Simpang Lima menuju Balaikota.
Mewakili Pemkot Semarang, Asisten Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat, Ir. Bambang Haryono menerima anak-anak yang mengikuti kegiatan khitanan tersebut. Ir. Bambang juga menyerahkan secara simbolis bantuan berupa baju, peci dan uang santunan kepada 18 anak tersebut.   
Kegiatan khitanan massal ini juga terselenggara dalam rangka Karnaval SCTV. Selain kegiatan khitanan massal, dalam gelaran Karnaval SCTV tersebut diadakan donor darah, jalan santai serta berbagai games dan hiburan menarik lainnya. Pada hari yang sama, SCTV menggelar acara music Hip-Hip Hura pada pukul 09.00 WIB. 

Refleksi Hari Perawat Internasional 12 Mei 2010

Hari ini, 12 Mei kembali kita jumpai. Para Ksatria Keperawatan Indonesia mungkin ada yang senang dengan datangnya 12 Mei, mungkin ada yang sedih, bahkan mungkin ada yang apatis.

Hari Perawat Internasional (International Nurses Day)…
Jika pada tahun 2009 tema yang diambil adalah Delivering Quality, Serving Communities : Nurses Leading Care Inovation, maka tema yang diambil dalam 12 Mei 2010 ini adalah Delivering Quality, Serving Communities : Nurses Leading Chronic Care. Memang setiap tahun ICN (International Council of Nurses) selalu memberikan tema berbeda untuk peringatan 12 Mei.

UU Keperawatan
Mungkin banyak diantara kita yang tidak begitu peduli dengan 12 Mei, karena yang difokuskan sekarang adalah bagaimana UU Keperawatan bisa disahkan. Kita harus berani jujur, memang itulah yang saat ini ditunggu oleh perawat – walaupun sebenarnya banyak yang masih belum memahami isi dari UU Keperawatan. Saat ini RUU Keperawatan sudah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2010 DPR RI.

Pencitraan Negatif Perawat
Suster keramas, suster ngesot, suster seksi, dan masih banyak judul-judul film lainnya yang menggunakan nama perawat. Kita tidak tahu apa sebenarnya maksud sang pembuat film itu, ataukah memang benar perawat selalu berhubungan dengan hal-hal yang negatif tersebut seperti yang digambarkan dalam film-film tersebut.

Ini PR kita!
Kualitas diri, kualitas layanan, service excellent (pelayanan prima), manajemen profesional, skill yang bagus, dan beberapa hal lain sepertinya lebih penting untuk kita pikirkan. Apapun yang terjadi, perawat harus tetap bisa melayani dengan hati. Itu saja.

Ingatlah, bahwa yang dilakukan oleh perawat tidak akan sia-sia. Jika pasien bisa tersenyum bahagia, maka orang pertama yang berhak mendapatkan ucapan selamat dari para malaikat adalah perawat.
Selamat Hari Perawat Internasional 12 Mei 2010!

PPNI DINKES KOTA SEMARANG's Fan Box